Di balik warnanya yang berubah-ubah, Danau Kelimutu menyimpan banyak
keindahan alam lewat pegunungan hijau di sekitarnya. Datanglah saat
sunrise, Anda pun bisa menyaksikan suasana terindah di Kelimutu.
Masih ingat danau tiga warna yang pernah ada di uang pecahan lima ribu rupiah? Ya, itulah Danau Kelimutu. Danau cantik yang terdapat di Nusa Tenggara Timur tersebut, semakin memesona karena bisa berubah warna.
Nusa Tenggara Timur punya objek wisata yang mengagumkan. Danau Kelimutu di Kabupaten Ende salah satunya. Danau yang terdapat di Gunung Kelimutu ini sebenarnya adalah tiga kawah di puncak gunung. Tetapi, karena bentuknya mirip danau, membuat kawah ini disebut dengan Danau Kelimutu. Danau Kelimutu sedikit berbeda dengan danau lainnya, karena warna yang dimiliki.
Dari buku panduan pariwisata Kemenparekraf, Danau Kelimutu dapat berubah warna. Inilah keistimewaannya. Warna air yang bisa berubah-ubah terjadi akibat adanya pembiasan cahaya matahari. Selain itu, adanya mikro biota air dan pantulan warna dinding danau semakin mendukung perubahan warna sang danau.
Tidak pernah diketahui kapan pertama kali danau ini ditemukan, tetapi yang pasti danau ini memiliki tiga warna yang terkenal. Tiga warna yang dimiliki danau tersebut adalah merah, putih dan biru.
Danau Kelimutu sendiri terdiri dari tiga buah danau yang berada di puncak Gunung Kelimutu. Masing-masing danau memiliki namanya sendiri, yaitu Tiwu Ata Mbupu (danau orang tua), Tiwu Nua Muri Ko’o Fai (danau muda-mudi), dan Tiwu Ata Polo (danau tukang tenung).
Pada tahun 1915, Danau Tiwu Ata Mbupu memiliki warna merah darah. Sedangkan Danau Tiwu Nua Muri selalu mengalami perubahan warna dari tahun ketahun. Tercatat, danau ini pernah berwarna hijau zamrud, putih, biru dan hijau muda. Untuk Danau Tiwu Ata Polo, pernah mengalami perubahan warna dari putih, hijau, biru, merah dan cokelat kehitaman.
Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nua Muri hanya dipisahkan dinding terjal selebar 15-20 meter. Dinding ini dahulunya bisa dilalui orang tetapi sekarang dinding semakin menipis dan hampir lenyap akibat peristiwa vulkanik berupa letusan dan gempa.
Jika datang ke danau ini, sekitar 300 meter di sebelah barat Tiwu Nua Muri Anda bisa melihat Tiwu Ata Mbupu. Menurut masyarakat setempat, danai ini adalah tempat bersemayamnya arwah para leluhur. Setelah meninggal, arwah tersebut akan pindah ke puncak Kelimutu untuk selamanya.
Bila ingin menikmati keindahan Danau Kelimutu, sebaiknya Anda datang subuh-subuh sebelum matahari terbit. Selain bisa menikmati keindahan sunrise di Gunung Kelimutu, sekitar pukul 09.00 WIT, kabut telah menutupi permukaan danau. Anda jadi tidak bisa menikmati keindahannya.
Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa berangkat dari Kupang menggunakan pesawat menuju Kota Ende, Flores, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Begitu tiba di Ende, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum berupa mini bus menuju Desa Kaonara. Jarak dari Kota End eke Desa Kaonara adalah sekitar 93 km dan memakan waktu tempuh mencapai 3 jam.
Eits tunggu dulu, perjalanan
Anda belum selesai sampai sini. Pengunjung masih harus melanjutkan
perjalanan ke puncak Gunung Kelimutu dengan berjalanan kaki sepanjang
2,5 km. Meskipun jauh, pengalaman dan keindahan alam yang disajikan
Danau Kelimutu akan melunturkan segala lelah Anda.
Masih ingat danau tiga warna yang pernah ada di uang pecahan lima ribu rupiah? Ya, itulah Danau Kelimutu. Danau cantik yang terdapat di Nusa Tenggara Timur tersebut, semakin memesona karena bisa berubah warna.
Nusa Tenggara Timur punya objek wisata yang mengagumkan. Danau Kelimutu di Kabupaten Ende salah satunya. Danau yang terdapat di Gunung Kelimutu ini sebenarnya adalah tiga kawah di puncak gunung. Tetapi, karena bentuknya mirip danau, membuat kawah ini disebut dengan Danau Kelimutu. Danau Kelimutu sedikit berbeda dengan danau lainnya, karena warna yang dimiliki.
Dari buku panduan pariwisata Kemenparekraf, Danau Kelimutu dapat berubah warna. Inilah keistimewaannya. Warna air yang bisa berubah-ubah terjadi akibat adanya pembiasan cahaya matahari. Selain itu, adanya mikro biota air dan pantulan warna dinding danau semakin mendukung perubahan warna sang danau.
Tidak pernah diketahui kapan pertama kali danau ini ditemukan, tetapi yang pasti danau ini memiliki tiga warna yang terkenal. Tiga warna yang dimiliki danau tersebut adalah merah, putih dan biru.
Danau Kelimutu sendiri terdiri dari tiga buah danau yang berada di puncak Gunung Kelimutu. Masing-masing danau memiliki namanya sendiri, yaitu Tiwu Ata Mbupu (danau orang tua), Tiwu Nua Muri Ko’o Fai (danau muda-mudi), dan Tiwu Ata Polo (danau tukang tenung).
Pada tahun 1915, Danau Tiwu Ata Mbupu memiliki warna merah darah. Sedangkan Danau Tiwu Nua Muri selalu mengalami perubahan warna dari tahun ketahun. Tercatat, danau ini pernah berwarna hijau zamrud, putih, biru dan hijau muda. Untuk Danau Tiwu Ata Polo, pernah mengalami perubahan warna dari putih, hijau, biru, merah dan cokelat kehitaman.
Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nua Muri hanya dipisahkan dinding terjal selebar 15-20 meter. Dinding ini dahulunya bisa dilalui orang tetapi sekarang dinding semakin menipis dan hampir lenyap akibat peristiwa vulkanik berupa letusan dan gempa.
Jika datang ke danau ini, sekitar 300 meter di sebelah barat Tiwu Nua Muri Anda bisa melihat Tiwu Ata Mbupu. Menurut masyarakat setempat, danai ini adalah tempat bersemayamnya arwah para leluhur. Setelah meninggal, arwah tersebut akan pindah ke puncak Kelimutu untuk selamanya.
Bila ingin menikmati keindahan Danau Kelimutu, sebaiknya Anda datang subuh-subuh sebelum matahari terbit. Selain bisa menikmati keindahan sunrise di Gunung Kelimutu, sekitar pukul 09.00 WIT, kabut telah menutupi permukaan danau. Anda jadi tidak bisa menikmati keindahannya.
Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa berangkat dari Kupang menggunakan pesawat menuju Kota Ende, Flores, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Begitu tiba di Ende, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum berupa mini bus menuju Desa Kaonara. Jarak dari Kota End eke Desa Kaonara adalah sekitar 93 km dan memakan waktu tempuh mencapai 3 jam.